Matematika tidak hanya
ilmu yang mempelajari tentang penghitungan dan pengukuran, tetapi juga
kemampuan menganalisa jika soal yang disajikan berupa cerita. Butuh strategi
atau metode pembelajaran khusus yang mampu mengaktifkan tingkat kemampuan
pemahaman siswa terhadap kemampuan ini agar apa yang mereka dapat lakukan tidak
melulu hafalan dan prosedur sederhana. Pemerintah yang dalam hal ini terdiri
dari pakar-pakar pendidikan dan guru-guru yang hebat terus mencari inovasi baru
untuk dapat mengoptimalkan pembelajaran matematika di sekolah.
Salah
satunya adalah menggunakan media atau cara belajar bermain namun tetap mengena
ke materi pelajaran, seperti contoh Permainan berhitung menggunakan jari.Permainan yang
menggunakan kartu, misalnya untuk mengenalkan konsep dan pemahaman peserta
didik Kejar Paket A khususnya terhadap pokok bahasan pecahan. Konsep yang dapat
dipahami yaitu mengenal berbagai bentuk pecahan (pecahan biasa dan pecahan
desimal), pecahan senilai, menjumlahkan pecahan, serta membandingkan nilai
pecahan (lebih dari dan kurang dari).
Alat permainan yang dimaksud berupa kartu-kartu yaitu domino
pecahan dan kartu pecahan. Domino pecahan dimainkan seperti domino biasa yaitu
menyusun angka-angka pecahan yang senilai. Sedangkan Kartu pecahan dimainkan
seperti kartu joker. Untuk mempermudah pemahaman peserta didik terhadap
permainan materi pecahan dipersiapkan juga daftar angka-angka pecahan (pecahan
biasa dan pecahan desimal).
Setelah pendidik menjelaskan materi pelajaran, peserta didik
diarahkan untuk melaksanakan permainan. Kemudian peserta didik melaksanakan
permainan sesuai dengan petunjuk pada permainan. Di akhir permainan ada
pemberian hukuman/penghargaan sesuai dengan kesepakatan bersama.Selanjutnya
pendidik dapat memberikan soal-soal latihan ataupun tugas mandiri dan tes
penilaian hasil belajar untuk mengetahui daya serap peserta didik terhadap
materi yang telah disampaikan.
Belajar matematika melalui permainan dapat meningkatkan
minat dan motivasi peserta didik serta menepis anggapan matematika itu sulit
dan menyeramkan bahkan sebaliknya, belajar matematika itu mudah dan
menyenangkan. Untuk itu, dituntut kreativitas pendidik dalam menyajikan/menyampaikan
materi. Tak kalah pentingnya bagi orangtua agar turut berperan membantu anaknya
belajar dengan cara yang menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar